Pendahuluan
Nagari Mudiak Labuah, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, tidak hanya terkenal dengan hasil pertaniannya yang melimpah, tetapi juga mulai dikenal sebagai salah satu sentra budidaya ikan lele yang berkembang pesat. Dalam beberapa tahun terakhir, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang perikanan, khususnya ternak lele, berhasil mencetak keuntungan yang cukup menjanjikan. Salah satunya adalah Bapak Darman, warga Jorong Tengah, yang kini menjadi contoh sukses dalam mengembangkan usaha ternak lele di skala desa.
Awal Mula Usaha Ternak Lele
Bapak Darman memulai usaha ternak lele pada tahun 2021, berbekal modal seadanya dari tabungan hasil bertani padi. Dengan membuat kolam sederhana di belakang rumah, ia memulai usaha dengan 2.000 bibit lele. Awalnya, ia sempat khawatir akan risiko gagal panen, apalagi belum banyak pengalaman dalam perikanan. Namun, berkat bimbingan dari penyuluh perikanan setempat dan semangat belajar, ia berhasil memanen lele pertama dengan hasil yang memuaskan.
“Awalnya saya takut rugi, tapi ternyata kalau kita telaten, hasilnya bisa lebih baik dari yang dibayangkan,” ujar Bapak Darman.
Proses Budidaya yang Efektif
Usaha ternak lele di Nagari Mudiak Labuah umumnya menggunakan kolam terpal berukuran 3×4 meter atau lebih. Kolam ini relatif murah dan mudah dibuat, sehingga banyak warga yang tertarik untuk mencoba. Proses budidaya lele meliputi:
- Pemilihan Bibit – Menggunakan bibit lele unggul dari pembenihan terpercaya agar pertumbuhan lebih cepat dan seragam.
- Pengelolaan Pakan – Memberikan pakan pelet berkualitas tinggi secara teratur, tiga kali sehari.
- Perawatan Kolam – Mengganti sebagian air kolam setiap 3–4 hari untuk menjaga kualitas air.
- Pengendalian Penyakit – Menggunakan ramuan herbal seperti daun pepaya dan kunyit untuk mencegah penyakit.
Pasar yang Menjanjikan
Permintaan ikan lele di Kecamatan Kinali dan sekitarnya cukup tinggi. Selain untuk konsumsi rumah tangga, lele juga banyak dibeli oleh pedagang pecel lele dan restoran. Harga jual lele segar di pasar lokal berkisar antara Rp 22.000–25.000 per kilogram, tergantung musim dan permintaan.
Menurut data dari Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman Barat, dalam setahun rata-rata konsumsi lele di daerah ini meningkat 10–15%. Hal ini membuat peluang usaha ternak lele semakin terbuka lebar.
Dukungan Pemerintah Nagari
Pemerintah Nagari Mudiak Labuah aktif memberikan dukungan berupa pelatihan budidaya ikan, bantuan bibit, serta pakan untuk petani ikan pemula. Bahkan, pada tahun 2024 lalu, pemerintah mengadakan program “Satu Rumah Satu Kolam” untuk mendorong kemandirian pangan dan meningkatkan pendapatan warga.
Wali Nagari Mudiak Labuah, dalam wawancaranya, menyampaikan bahwa sektor perikanan akan menjadi salah satu prioritas pengembangan ekonomi nagari ke depan. “Kami ingin warga tidak hanya bergantung pada hasil pertanian, tetapi juga memiliki sumber pendapatan lain yang berkelanjutan,” ujarnya.
Kisah Sukses dan Inspirasi
Bapak Darman kini memiliki enam kolam lele dan mampu memproduksi rata-rata 1 ton lele setiap 2–3 bulan. Keuntungannya mencapai Rp 10–15 juta sekali panen. Ia pun membuka lapangan kerja untuk tetangga sekitar, terutama anak muda yang belum memiliki pekerjaan tetap.
Keberhasilan Bapak Darman memotivasi banyak warga untuk ikut mencoba usaha ini. Saat ini, sudah ada sekitar 15 UMKM ternak lele yang aktif beroperasi di Nagari Mudiak Labuah, dan jumlahnya terus bertambah.
Tantangan dan Solusi
Meski prospeknya cerah, usaha ternak lele tetap memiliki tantangan, seperti:
- Harga pakan yang terus naik – Solusinya adalah mencari alternatif pakan dari limbah pertanian seperti bekatul dan dedak.
- Perubahan cuaca ekstrem – Petani perlu menyesuaikan jadwal panen dan menjaga kualitas air kolam.
- Persaingan pasar – Penting untuk menjaga kualitas dan kebersihan ikan agar tetap diminati pembeli.
Kesimpulan
Usaha ternak lele di Nagari Mudiak Labuah bukan hanya menjadi sumber penghasilan baru bagi warga, tetapi juga membuka peluang lapangan kerja dan memperkuat ketahanan pangan desa. Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama antarwarga, sektor ini diperkirakan akan terus berkembang dan menjadi salah satu andalan UMKM lokal.